Selasa, 28 Oktober 2014

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF JIGSAW






Disusun Oleh :
Kelompok 24
Mariatul Ulfah NIM. 1305025002
Djainur Aryati NIM. 1305025018
Jefi   NIM. 1305025053


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia 1 semester 3.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iis Intan Widiyowati, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia 1 yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
                                                          

                                                                                            Samarinda, September 2014                                             

          Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... 1
Daftar isi......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 3
1.3 Tujuan ……………………………………………………………..4
1.4 Manfaat ……………………………………………………………4
BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF................................ 5
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif...................................... 5
2.2 Prinsip Dasar dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif............ 6
2.3 Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif....................................... 6
BAB III MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW............... 9
3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif  Jigsaw......................... 9
3.2 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model Kooperatif Jigsaw........... 10
3.3 Materi Kimia yang Relevan dengan Model Kooperatif Jigsaw...... 12
3.4 Keunggulan dan Kerugian Model Kooperatif Jigsaw..................... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 13
A. Simpulan........................................................................................... 13
B.Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 15










BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. Pada kompetensi profesional untuk guru Sekolah Menengah mengandung tuntutan diantaranya adalah menerapkan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif.
Dalam Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 disebutkan pula proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kimia merupakan mata pelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia. Kimia penting untuk dipelajari dan dikuasai. Pembelajaran  pada kelas awal menjadi urgen dikemas dalam proses pembelajaran yang menarik. Penyampaian materi diharapkan tidak hanya dengan satu model pembelajaran, namun guru diharapkan dapat menggunakan variasi berbagai model pembelajaran.

1.2    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Kooperatif Jigsaw?
2.      Apa langkah-langkah pembelajaran metode Kooperatif jigsaw?
3.      Penerapan konsep Kimia apa yang cocok untuk metode pembelajaran Kooperatif Jigsaw?






1.3    Tujuan
       Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw.
3.      Untuk mengetahui konsep Kimia yang sesuai pada Pembelajaran Metode Kooperatif Jigsaw.

1.4    Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar  Mahasiswa/i memiliki kemampuan dalam menentukan metode pembelajaran yang optimal sebagai calon guru.
2.      Agar Mahasiswa/i dapat menerapkan metode pembelajaran Jigsaw dengan tepat sesuai kebutuhan pengajaran.
3.      Agar Mahasiswa/i dapat menerapkan model Pembelajaran Metode Jigsaw dalam konsep dan pendekatan Kimia.
















BAB II
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”.
Johnson & Johnson (1987) dalam Isjoni (2009:17) menyatakan bahwa “pengertian model pembelajaran kooperatif yaitu mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut”.
Menurut Rustaman (2003:206) dalam www.muhfida.com (2009) “pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional”.
Sugandi (2002:14) menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif, ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok”.
Menurut Sugiyanto (2008:35) “pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

2.2 Prinsip Dasar dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
a. Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
·       Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
·       Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
·       Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
·       Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
·       Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
·       Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

b. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
·       Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
·       Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
·       Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

2.3 Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif
Penggunaan pembelajaran kooperatif  seharusnya mengikuti langkah-langkah atau prosedur tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan pembelajaran kooperatif dapat efektif meningkatkan kemampuan belajar dan hasil belajar siswa.
Karli dan Yuliariatiningsih (2002:72) mengemukakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil kerjanya.

Keempat langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif di atas diuraikan sebagai berikut:
·      Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap dan keterampilan-keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga mengorganisir materi tugas-tugas yang dikerjakan bersama-sama dalam dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua anggota kelompok.
·      Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya akan dilakukan siswa ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan kebersamaan dari kelompok yang dibentuk oleh guru dalam proses pembelajaran.
·      Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
·      Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil kerjanya. Guru juga memberikan penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.
Ibrahim (2000:10) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas 6 langkah, yaitu:
·      Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
·      Menyajikan informasi
·      Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
·      Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
·      Evaluasi
·      Memberikan penghargaan
Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa pelajaran dimulai yaitu guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. langkah ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Langkah terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu agar siswa dapat termotivasi dalam





























BAB III
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

3.1  Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif  Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson sebagai metode pembelajaran kooperatif. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

3.2  Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model Kooperatif Jigsaw
a.    Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dapat melibatkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
·      Membuka pelajaran dengan salam
·       Mengecek kehadiran siswa
·      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·      Memberikan motivasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
·       Menginformasikan tentang materi yang akan di pelajari serta   metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b.      Kegiatan Inti
·      Eksplorasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
ü Guru menjelaskan atau mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw
ü Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode Jigsaw. Kelompok ini disebut dengan kelompok asal.
ü Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi dalam bentuk sub bab
ü Guru meminta setiap anggota kelompok asal membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
ü Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa
·      Elaborasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
ü Guru meminta kepada tiap anggota kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam suatu kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
ü Guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas untuk mengajarkan teman-temannya di kelompok asal
ü Mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa
ü Guru memberi pengarahan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan (presentasi)  

·      Konfirmasi
Kegiatan yang dilakukan diantaranya:
ü Guru memberikan unpan balik yang positif dan penguatan secara lisan dan tulisan
ü Guru bertanggungjawab terhadap semua yang belum dipahami oleh siswa

c.    Kegiatan Penutup
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
·      Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari.
·      Guru memberi tugas rumah agar siswa membaca materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
·      Menutup pelajaran dan mengucapkan salam.



3.3  Materi Kimia yang Relevan dengan Model Kooperatif Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran Kimia. Pada dasarnya, jika guru akan menerapkan model pembelajaran ini yang perlu diperhatikan adalah topik yang memuat sub-sub topik. Model pembelajaran jigsaw sangat cocok untuk materi yang mempunyai bahasan yang cukup luas seperti senyawa hidrokarbon, klasifikasi atom, dan sistem ikatan kimia. Dengan adanya model pembelajaran Jigsaw ini diharapkan agar materi dapat tersampaikan secara efektif tanpa banyak membuang waktu serta penyampaian materi dapat terselesaikan dengan tuntas, sehingga siswa lebih mengerti karena proses belajar yang melibatkan mereka secara aktif dengan adanya kelompok ahli.

3.4  Keunggulan dan Kerugian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
a.    Kelebihan
·      Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 
·      Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.  
·      Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar 
·      Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
b.    Kekurangan
·      Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi. 
·      Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah. 
·      Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Sedangkan Jigsaw adalah kegiatan belajar yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jadi dalam model pembelajaran kooperatif jigsaw guru bersifat fasilitator terhadap siswa-siswinya. Kebanyakan materi pembelajaran akan di ambil alih oleh kelompok siswa yang bertugas sebagai penyaji. Kelompok penyaji tersebut yang akan menyampaikan materi pembelajaran kepada kelompok pendengar. Sehingga diharapkan interaksi pembelajaran diantara siswa dapat terjalin dengan baik.
Metode kooperatif jigsaw terbagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal guru akan memperkenalkan bagaimana tata cara pelaksanaan metode kooperatif jigsaw. Pada kegiatan inti terbagi menjadi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi yang berarti guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan menugaskan masing dari tiap kelompok untuk mempelajari sub materi tertentu untuk dipresentasikan kepada kelompok pendengar. Elaborasi yang berarti masing-masing dari tiap kelompok akan mempresentasikan materi terhadap kelompok lain. Diharapkan terjadi diskusi sehingga tiap kelompok akan paham mengenai materi ajar tersebut.Konfirmasi adalah tahap dimana guru memberikan arahan kepada siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah didapatkan, dapat juga guru memberikan tambahan untuk beberapa materi yang mungkin yang tidak terbahas oleh penyaji. Dan tahap terakhir adalah kegiatan penutup dimana guru memberikan bimbingan agar siswa dapat merangkum materi yang didapat juga memberikan tugas untuk petemuan selanjutnya.

Mengingat keluasan pembahasan pada materi pembelajaran kimia. Tentunya hal itu amatlah mudah jika dalam pelaksana ajar materi tersebut dapat terbagi menjadi lebih sederhana. metode kooperatif jigsaw sangat lah cocok untuk model pembelajaran seperti itu. Selain terdapat pembagian materi juga dapat terjalin interaksi sesama siswa. Dan model pembelajaran kooperatif jigsaw amatlah berguna terhadap pembelajaran kimia yang memiliki pembahasan luas, seperti atom, senyawa hidrokarbon, ikatan kimia dan lain-lain.
4.2 Saran
     Terdapat banyak sekali metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran kimia. Karenanya dengan adanya makalah model pembelajaran kooperatif jigsaw ini, penulis berharap jika makalah ini dapat berfungsi sebagai acuan guru dalam melaksanakan metode tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA


Arends,R.I., 2001,Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar :Yogyakarta

Dra. Maasje C Watulingas.,2013,Diktat Dasar-Dasar Pendidikan Kimia,Univesitas Mulawarman: Samarinda

Isjoni., 2009, Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, Alfabeta :Bandung

Kemendibud.,2013,Undang-Undang R.I. No. 20 TAHUN 2003 tentang SISDIKNAS,Citra Umbara: Bandung

Sanjaya, W., 2007, Strategi Pembelajaran, Prenada Media Group: Jakarta

Anonim., 2009, Prinsip Dasar dan Ciri Ciri dalam Pembelajaran, http://penelitiantindakankelas.blogspot.com, diakses pada tanggal 08 September 2014 pukul 15:45 pm

Anonim.,2010, Pembelajaran Kooperatif, http://wawan-junaidi.blogspot.com  diakses pada tanggal 08 September 2014 pukul 20:07

Anonim., 2011,Langkah Langkah Pembelajaran Kooperatif,http://www.artikelbagus.com, diakses pada tanggal 08 September 2014 pukul 16:13

Anonim.,2013,Model Pembelajaran Tipe Jigsaw, http://riyashingwa.blogspot.com diakses pada tanggal 08 September 2014 pukul 20:06 pm